halaman

Senin, 23 Juni 2014

PENDEKATAN ALIRAN SENI RUPA DAN TEORI PSIKOANALITIK JUNG




NEOKLASIKISME
-       Sebab munculnya :
karena terjadi perpecahan revolusi dalam hal kekuasaan prancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di perancis yang pengaruhnya terasa jugake bagian dunia lain. Revolusi ini juga berpengaruh dan menyangkut pada kehidupan seni.Dimana para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan melainkan semata-mata ingin melukis saja
-       Pendekatan psikoanalitik :Introvet
-       Alasannya :
Menurutsaya alas anmunculnya aliran inikarena keinginan untuk memenuhi keinginan, kepuasan batin dan sedikit berlebihan.

ROMANTISME
-       Sebab munculnya :
aliran romantisme muncul karena adanya pemberontakan terhadap aliran neo-klasik dimana jean Jacques rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juaga memiliki perasaan dan emosi.
-       Pendekatan psikoanalitik :Introvet
-       Alasannya :
Sama seperti aliran neoklasikisme aliran romantisme juga hanya untuk kepusan batin semata


REALISME
-       Sebab munculnya :
dimana adanya keinginan untuk menampilkan subyek dalam suatu karya sebagaimana tampilan dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu dan maknanya juga dapat mengacu kepada usaha dalam memperlihatkan kebenaran tanpa menyembunyikan hal yang buruk
-       Pendekatan psikoanalitik :Ekstravet
-       Alasannya :
karena seniman realis menciptakan karya sesuai dengan aslianya

NATURALISME
-       Sebab munculnya :
karena adanya keinginan dan usaha menampilkan obyek realistis dengan penekanan setinggi alam, dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan natural atau alam nyata, artinya menyesuaikan dengan tangkapan mata.
-       Pendekatan psikoanalitik :Ekstravet
-       Alasannya :
      hampir sama dengan realis naturalis juga berusaha menciptakan karya sesuai dengan kenyataan yang di lihat di alam

IMPRESIONIS
-       Sebab munculnya :
      kareana para seniman melukis dengan memanfaatkan cahaya yang memantul dari benda kemata sehingga lukisan ini lebih menampilkan kesan dari sebuah lukisan berupa penggambaran cahaya.
-       Pendekatan psikoanalitik :  di tengahantara introvert danekstravert ( ambivert)
-       Alasannya :
     karena aliran ini melukis pantulan cahaya yang di pantulkan kemata sehingga dapat dikatakan masuk kedalam introvert dan ekstravet

EKSPRESIONIS
-       Sebab munculnya : 
     karena para seniman merasa belum puas dalam meluapkan ekspresi, kebebasan dalam membuat sebuah karya, dimana pada saat pembuatan karyanya menggunakan kebebasab dalam bentuk warna untuk mencurahkan emosi dan perasaan sehingga kecendrungan seorang seniman untuk mendistorsikan kenyataan dengan efek emosional
-       Pendekatan psikoanalitik :di tengahantara introvert danekstravert ( ambivert)
-       Alasannya :
karena belum tercapainya keinginan akan meluapkan emosi yang begitu besar sehingga aliran ini pun muncul untuk memenuhi luapan emosi dan perasaan tersebut dan melakukan pengelolaan terhadap obyek-obyek tersebut.

FAUVISME
-       Sebab munculnya :
     muncul karena julukan pada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20, karena keliaran dari warna-warnanya sehingga disebut fauvism dalam bahasa prancis des fauves yang berarti binatang liar
-       Pendekatan psikoanalitik :Introvet
-       Alasannya :
karena seniman yang menciptakan lukisan ini lebih mengutamakan keinginan dan idealisnya sendiri.











Selasa, 03 Juni 2014

AYAM JAGO DALAM PENDEKATAN ALIRAN SENI RUPA





" Blood Rain"
Oil On Canvas
140 X 150 cm
I Kadek Roy Atmika


Lukisan yang akan saya bahas di atas ini adalah salah satu karya teman saya yang bernama I Kadek Roy Atmika dia merupakan seorang mahasiswa jurusan pendidikan seni rupa semester enam di Universitas Negeri Makassar yang berasal dari daerah Burau, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi  Sulawesi Selatan, diman teman saya ini adalah seorang mahasiswa yang membuat dan memiliki karya seni lukis dengan aliran ekspresionis yang terinspirasi dari salah satu seniman Indonesia yaitu Affandi.selain itu teknik yang digunakan dalam melukis menggunakan teknik finger painting atau melukis langsung menggunakan jari dan tangan.

Seperti pada karya yang dia lukis di atas yang berjudul “ Blood Rain” yang berarti hujan darah dimana menceritakan dua ekor ayam jantan yang sedang bertarung , di sisi lain jika kita amati dapat di katakana bahwa lukisan ini masuk dalam dua aliran yaitu Ekspresionis dan Romantisme .

 Ekspresionis 

dimana lukisan yang memiliki aliran seni lukis ini mengutamakan kebebasan dalam bentuk dan warna untuk mencurahkan ekspresi dan emosi  atau perasaan, dimana terdapat kecendrungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.

Romantisme

Merupakan suatu corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan unsur fantasi, irasional,indah dan absurd  dimana aliran ini mencoba menggambarkan sesuatu dari sudt pandang yang romantic, cara pelukis menggambarkan obyeknya bisa jadi sedikit menyimpang dari kenyataan dan jika itu menggambarkan obyek yang sedang bergerak, maka ia di gambar lebih lincah dan lebih gagah.

           Mengapa saya dapat mengatakan bahwa karya lukis di atas masuk dalam aliran ekspresionis dan romantisme itu semua sudah jelas terlihat pada lukisan yang dibuat dengan ekspresi yang sangat kuat begitupun dengan kebebasannya dan tidak terikat oleh patokan- patokan ertentu sehingga lukisan yang dibuat lebih bebas dan penuh ekspresi disisi lain dalam proses pembuatan lukisan ini ang lebih dominan menggunakan teknik finger painting atau melikis menggunakan jari dan tangan secara langsung sebagai alat untuk menyapukan cat ke kanvas, selain itu kesan gagah dari dua ekor ayam yang sedang bertarung hingga begitu banyak darah yang berceceran seperti hujan di sekitar ayam tersebut, sehingga tercipta suatu kesan tertentu yang dapat membuat kita dapat membayangkan  secara langsung bagaimana hebatnya pertarungan dari kedua ayam tersebut. selain itu pemilihan warna pada lukisan ini juga memberikan pengaruh besar pada lukisan dimana didominasi oleh warna merah dan warna gelap sehingga lebih memperjelas suasana yang ingin di gambarkan kemudian tekstur yang tercipta kemudian gradasi warna memberikan nilai lebih lagi pada lukisan ini.
           

 




Karakteristik dan Kondisi Seni yang Dipertanyakan



Berbicara mengenai seni merupakan media yang digunakan oleh seseorang untuk meluapkan segala ekspresi ke dalam sebuah media, yang tidak pernah lepas dari aktifitas keseharian kita , selain itu seni juga menjadi salah satu penunjang dan kebutuhan hidup kita yang terus berkembang dari waktu ke waktu dari segi bentuk, variasi, cara pembuatan, model, kemasan dan yang lainya. Begitu pula dalam bidang seni rupa yang terdiri dari dua bagian yaitu seni murni yaitu karya seni yang di ciptakan untuk memenuhi kebutuhan keindahan saja dan seni terapan atau seni pakai yaitu karya seni yang dibuat dengan menonjolkan kegunaan atau fungsi dari benda yang di buat ini daripada faktor keindahan dari benda tersebut. Selanjutnya yang di golongkan dalan  seni murni adalah seni lukis, patung, grafis dan beberapa dari seni kria. Sedangkan yang digolongkan dalam seni terapan atau seni pakai yaitu kramik, baliho, baju dan lain-lain. Selain itu masih banyak cabang seni yang lain seperti tari, music, pertunjukan, dan masih banyak lagi.

Seiring perkembangan IPTEK di dunia dari waktu ke waktu memudahkan kita untuk menjumpai karya seni yang beragam dan berfariasi yang memiliki nilai estetika yang tinggi, namun tanpa kita sadari terdapat kesenjangan social dalam dunia seni baik itu dalam bidang seni yang hampir tidak pernah kita hiraukan.

 Di duni seni banyak seniman yang membuatkan hak paten pada karya seni yang di ciptakannya sehingga para seniman yang menciptakan karya seni tersebut memiliki pengakuan dan mendapatkan posisi tertentu di dalam masyarakat, di dunia seni terdapat cabang seni yang di utamakan seperti halnya dalam bidang seni rupa diantaranya seni lukis dan seni patung dimana terdapat perbadaan dengan cabang seni yang lain yaitu dalam seni lukis tidak di perkenankan untuk meniru dan membuat ulang atau memperbanyak karya lukis apalagi itu karya orang lain begitu pula dengan seni patung dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah kejahatan padahal jika kita mau mencari tau dan telusuri banyak hal yang tidak kita ketahui seperti halnya dalam pembuatan patung GWK ( garuda wisnu kencana) di Bali yang di ciptakan oleh seniman I Nyoman Nuarta, jika kita fikir kembali untuk membuat patung sebesar itu tidak mungkin dapat di kerjakan sendiri oleh I nyoman nuarta pastinya ia memerlukan banyak orang dan tenaga untuk mendirikan dan membuat patung tersebut dan mungkin saja malahan patung tersebut lebih banyak di kerjakan oleh orang lain dibandikngkan oleh I nyoman nuarta yang tidak pernah kita ketahui namanya, karna yang cuma kita ketahui patung tersebut di buat oleh I nyoman nuarta begitu pula dalam seni lukis yang sering di utamakan dan di agung-agungkan. Sedangkan berbanding terbalik dengan cabang seni rupa yang lain seperti seni kria kayu, kramik,grafis dan lainnya yang mudah dalam proses pembuatan begitupun juga dengan produksinya, dimana dalam seni kria tidak seketat seni lukis dan patung dimana di seni kria kita cukup bisa menggubah, dan meniru bentuk karya sebelumnya bahkan pemasukan masyarakat jika di hitung-hitung lebih banyak di dapat dari seni kria di bandingkan seni lukis dan patung.




Kondisi ini di sebabkan oleh dua factor yaitu pembedaan yang dilakukan dalam masyarakat pelaku seni yaitu antara masyarakat kota dan masyarakat desa diaman orang kota tidak mau di samakan dengan orang desa mengenai karya yang dibuatnya walaupun dari segi bentuk, bahan, proses, cara pembuatannya hampir sama, sehingga dapat di jumpai ketidak selarasan contohnya tidak pernah di temukan kolaborasi antara orang kota dengan orang desa dalam membuat suatu karya seni lukis, tapi banyak ditemukan kolaborasi dengan bidang seni yang lain seperti pada seni tari, music dan pertunjukan. Inilah yang menyebabkan sering muncul pertanyaan mengapa kita hampir tidak boleh meniru sebuah karya seni lukis tapi boleh pada bidang seni yang lain.

Berbeda dengan bidang seni yang lain seperti seni tari, musik, pertunjukan menggubah, menyusun ulang, banyak di lakukan oleh para seniman dan hal tersebut tidaklah dilarang contohnya pada seni tari mementaskan tari yang di ciptakan oleh seniman lain biasa dilakukan oleh orang lain bahkan akan membuat nama pencipta tari tersebut menjadi lebih terkenal begitupun juga dalam seni music dan pertunjukan.  Di sisi lain ada beberapa hal juga yang perlu kita ketahui dalam seni tari, music, pertunjikan/ filem sama halnya seperti dalam bidang seni rupa dalam seni tari music dan pertunjukan/filem kita sering tidak menghiraukan factor yang mendukung sehingga tercipta sebua sebuah penampilan yang menakjubkan dan memukau pada saat di dipentaskan , kita tidak pernah menghirakan siapa yang bekerja di balik layar sedangkan yang kita hiraukan hanyalah orang yang menjadi tokoh dalam penampilan sebuah karya seni tersebut sedangkan penulis naskah cerita, sutradara, penata music, penata tampilan,  penata dekorasi, dan seluruh orang yang terlibat di dalamnya tidak pernah sama sekali kita ketahui padahal orang-orang inilah yang membuat sebuah penampilan karya seni itu menjadi lebih memukau dan para penari, pemain music, tokoh dalam filem menjadi terkenal dan menjadi orang yang di senangi oleh orang banyak. 



Inilah kondisi- kondisi yang sering terjadi di dalam dunia seni apakah itu seni rupa, tari, music, pertunjukan dan lainnya yang kurang menjadi bahan perhatian kita, menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai apa saja yang terkait dengan bidang seni, terutama bagi pelaku seni dan masyarakat pada umumnya.

sumber foto:


http://forum.kompas.com/sains/280504-3-lukisan-termahal-di-dunia.html