Berbicara
mengenai seni merupakan media yang digunakan oleh seseorang untuk meluapkan
segala ekspresi ke dalam sebuah media, yang tidak pernah lepas dari aktifitas
keseharian kita , selain itu seni juga menjadi salah satu penunjang dan kebutuhan
hidup kita yang terus berkembang dari waktu ke waktu dari segi bentuk, variasi,
cara pembuatan, model, kemasan dan yang lainya. Begitu pula dalam bidang seni
rupa yang terdiri dari dua bagian yaitu seni murni yaitu karya seni yang di
ciptakan untuk memenuhi kebutuhan keindahan saja dan seni terapan atau seni
pakai yaitu karya seni yang dibuat dengan menonjolkan kegunaan atau fungsi dari
benda yang di buat ini daripada faktor keindahan dari benda tersebut.
Selanjutnya yang di golongkan dalan seni
murni adalah seni lukis, patung, grafis dan beberapa dari seni kria. Sedangkan
yang digolongkan dalam seni terapan atau seni pakai yaitu kramik, baliho, baju
dan lain-lain. Selain itu masih banyak cabang seni yang lain seperti tari,
music, pertunjukan, dan masih banyak lagi.
Seiring
perkembangan IPTEK di dunia dari waktu ke waktu memudahkan kita untuk menjumpai
karya seni yang beragam dan berfariasi yang memiliki nilai estetika yang
tinggi, namun tanpa kita sadari terdapat kesenjangan social dalam dunia seni
baik itu dalam bidang seni yang hampir tidak pernah kita hiraukan.
Di duni seni banyak seniman yang membuatkan
hak paten pada karya seni yang di ciptakannya sehingga para seniman yang
menciptakan karya seni tersebut memiliki pengakuan dan mendapatkan posisi
tertentu di dalam masyarakat, di dunia seni terdapat cabang seni yang di
utamakan seperti halnya dalam bidang seni rupa diantaranya seni lukis dan seni
patung dimana terdapat perbadaan dengan cabang seni yang lain yaitu dalam seni
lukis tidak di perkenankan untuk meniru dan membuat ulang atau memperbanyak
karya lukis apalagi itu karya orang lain begitu pula dengan seni patung dan hal
tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah kejahatan padahal jika kita mau mencari
tau dan telusuri banyak hal yang tidak kita ketahui seperti halnya dalam
pembuatan patung GWK ( garuda wisnu kencana) di Bali yang di ciptakan oleh
seniman I Nyoman Nuarta, jika kita fikir kembali untuk membuat patung sebesar
itu tidak mungkin dapat di kerjakan sendiri oleh I nyoman nuarta pastinya ia
memerlukan banyak orang dan tenaga untuk mendirikan dan membuat patung tersebut
dan mungkin saja malahan patung tersebut lebih banyak di kerjakan oleh orang
lain dibandikngkan oleh I nyoman nuarta yang tidak pernah kita ketahui namanya,
karna yang cuma kita ketahui patung tersebut di buat oleh I nyoman nuarta
begitu pula dalam seni lukis yang sering di utamakan dan di agung-agungkan. Sedangkan
berbanding terbalik dengan cabang seni rupa yang lain seperti seni kria kayu, kramik,grafis
dan lainnya yang mudah dalam proses pembuatan begitupun juga dengan
produksinya, dimana dalam seni kria tidak seketat seni lukis dan patung dimana
di seni kria kita cukup bisa menggubah, dan meniru bentuk karya sebelumnya
bahkan pemasukan masyarakat jika di hitung-hitung lebih banyak di dapat dari
seni kria di bandingkan seni lukis dan patung.
Kondisi
ini di sebabkan oleh dua factor yaitu pembedaan yang dilakukan dalam masyarakat
pelaku seni yaitu antara masyarakat kota dan masyarakat desa diaman orang kota
tidak mau di samakan dengan orang desa mengenai karya yang dibuatnya walaupun
dari segi bentuk, bahan, proses, cara pembuatannya hampir sama, sehingga dapat
di jumpai ketidak selarasan contohnya tidak pernah di temukan kolaborasi antara
orang kota dengan orang desa dalam membuat suatu karya seni lukis, tapi banyak
ditemukan kolaborasi dengan bidang seni yang lain seperti pada seni tari, music
dan pertunjukan. Inilah yang menyebabkan sering muncul pertanyaan mengapa kita hampir
tidak boleh meniru sebuah karya seni lukis tapi boleh pada bidang seni yang
lain.
Berbeda
dengan bidang seni yang lain seperti seni tari, musik, pertunjukan menggubah,
menyusun ulang, banyak di lakukan oleh para seniman dan hal tersebut tidaklah
dilarang contohnya pada seni tari mementaskan tari yang di ciptakan oleh
seniman lain biasa dilakukan oleh orang lain bahkan akan membuat nama pencipta
tari tersebut menjadi lebih terkenal begitupun juga dalam seni music dan
pertunjukan. Di sisi lain ada beberapa hal
juga yang perlu kita ketahui dalam seni tari, music, pertunjikan/ filem sama
halnya seperti dalam bidang seni rupa dalam seni tari music dan
pertunjukan/filem kita sering tidak menghiraukan factor yang mendukung sehingga
tercipta sebua sebuah penampilan yang menakjubkan dan memukau pada saat di
dipentaskan , kita tidak pernah menghirakan siapa yang bekerja di balik layar
sedangkan yang kita hiraukan hanyalah orang yang menjadi tokoh dalam penampilan
sebuah karya seni tersebut sedangkan penulis naskah cerita, sutradara, penata music,
penata tampilan, penata dekorasi, dan seluruh
orang yang terlibat di dalamnya tidak pernah sama sekali kita ketahui padahal
orang-orang inilah yang membuat sebuah penampilan karya seni itu menjadi lebih
memukau dan para penari, pemain music, tokoh dalam filem menjadi terkenal dan
menjadi orang yang di senangi oleh orang banyak.
Inilah
kondisi- kondisi yang sering terjadi di dalam dunia seni apakah itu seni rupa,
tari, music, pertunjukan dan lainnya yang kurang menjadi bahan perhatian kita,
menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai apa saja yang terkait dengan
bidang seni, terutama bagi pelaku seni dan masyarakat pada umumnya.
sumber foto:
http://forum.kompas.com/sains/280504-3-lukisan-termahal-di-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar