halaman

Minggu, 13 Desember 2015

pengembangan peserta didik 12 (IQ, EQ, AQ, dan SQ)



IQ (Intelegensi Quotient), EQ ( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan                SQ ( Spiritual Quotient ).


 


 Setiap individu memiliki potensi diri, dan tentu berbeda setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan oarang lain. Potensi diri dibedaan menjadi dua bentuk yaitu potensi fisik dan potensi mental atau psikis.

Potensi fisik yang dimaksud dalam kesempatan kali ini adalah menyangkut dengan keadaan dan kesehatan tubuh, wajah, dan ketahanan tubuh, sedangkan Potensi psikis berhubungan dengan IQ (Intelegensi Quotient), EQ ( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient ).

Pengertian potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis yang dimiliki.

Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:

  • Diri fisik : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.
  • Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan.
  • Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
  • Konsep diri : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya.


Potensi Diri Fisik

Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan dditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara.

Potensi Diri Psikis

Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari daan dilatih dengan baik. 

Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang adalah sebagai berikut ini :

Intelegent Quotient ( IQ ) / Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir,mengolah dan berusaha untuk menguasai untuk lingkungannya secara maksimal secara terarah. Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas ( Dalam Habsari 2004 : 3) membagi ilmu pengetahuan untuk kecerdasan dalam enam macam, antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : profesi yang cocok untuk tipe kecerdasan ini antra lain arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur, designer graffis, komputer, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.
  2. Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): Profesi yang cocok baagi mereka yang memiliki kecerdasan ini antara lain: pengarang atu menulis,guru.penyiar radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara, penterjemah,pelawak.
  3. Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini adalah peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi).
  4. Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka); Profesi yang cocol bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ahli metematika ,ahli astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.
  5. Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok bagi tipe karakter manusia seperti mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama,pendeta,guru,pedagang , resepsionis ,pekerja sosial,pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.
  6. Kecerdasan intrapersonal ( cerdas bergaul ): profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah peneliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran.


Emosi Quottient ( EQ ) atau Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain. Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka kerja kecakapan ini, yaitu:
  1. Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.
  2. Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.
  3. Pengaturan diri : yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dspst dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi.
  4. Motivasi : yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
  5. Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.
  6. Empati : yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.
  7. Ketrampilan sosial: Yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yangdikrhendaki pada orang lain . kecakapan ni meliputi pengaruh , komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim.


Adversity quotient ( AQ) atau kecerdasan dalam menghdapi kesulitan

Adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat :
  1. Tinakat quitrers ( orang yang berhenti). Quiters adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia berhenti dan langsung menyerah.
  2. Tingkat Campers ( Orang yang berkemah ). Campers adalah orang yang memiliki AQ sedang.Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan enggan untuk maju lagi.
  3. Tingkat Climbers ( orang yang mendaki ). Climbers adalah orang yang memilikiAQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadpi kesulitan-kesulitan dan mapu mengatasi tantangan hidup.


Spiritual Quotient ( SQ ) atau kecerdasan spiritual

Adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus Nggermanto,Quantum Quotient,2001). Menurut Damitri Mhayana dalam Habsari ,2004. 

Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
  • Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
  • Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
  • Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
  • Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.

pengembangan peserta didik 11 (kolase, mozaik dan montase)


A. Kolase

Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas, 2001). Kolase juga merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya, sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase. Kolase memiliki unsur- unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari bentuk dua dimensi yang datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi diwakili oleh benda yang bermacam- macam sebagi pengganti garis, warna dan bidangnya . Garis, warna dan bidang sebagai unsur seni lukis yang kedudukannya diganti oleh barang- barang atau material sebagai unsur kolase. Misalnya dalam ungkapan sebuah kendaraan motor, obat nyamuk bakar menggambarkan roda, bollpoint bekas menggambarkan unsur kendaraanpada bagian sepak bor, batu baterai untuk menggambarkan tanki motor, bola lampu senter sebagai gambaran lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya, kolase dalam pembuatannya memerlukan kesabaran yang tinggi dan ketrampilan menyusun, menempel, merangki dan lain sebagainya membutuhkan ketrampilan.

Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya naturalis karna materialnya terdiri dari bahan – bahan yang beraneka dan berbentuk benda utuh, sehingga untuk menggambarkan bentuk elastis naturlis sangat sulit.

B. Mozaik


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).

Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.

C. Montase

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi gambr gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur beberapa sumber (Depdiknas 2001).

Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.

Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.

Alat dan Bahan :

  1. Koran
  2. majalah
  3. kertas karton
  4. penggaris
  5. pensil
  6. lem
  7. biji kacang hijau
  8. kertas gambar
  9. gunting/cutter
A. Salah Satu contoh gambar Mozaik dari pecahan-pecahan kertas

Sumber: karya dan dokumentasi Kelompok

Proses Pembuatan lukisan dengan teknik Mozaik menggunakan pecahan-pecahan kertas yang dipotong-potong.

1.      Membuat Sketch Sesuai apa yang ingin digambar


2.      Memberi Perekat (Lem) pada gambar yang akan di hiasi

3.      Kemudian hiasi dengan  ptongan kertas.


4.      Yang dikerjakan terlebih dahulu Pada objek utama dan dilanjutkan dengan objek selanjutnya. Kemudian tahap terakhir menghiasi baground dengan potongan-potongan kertas.

 B. Salah Satu contoh Vigura dari  Teknik Kolase dari berbagai macam bahan.


Sumber: karya dan dokumentasi Kelompok

Proses pembuatan vigura dari  Teknik Kolase dari berbagai macam bahan

1.         Memberi ukuran vigura sesuai yang diinginkan pada kertas karton .

2.          menggunting/mengcuter karton sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan tadi dengan membuat dua lembar ukuran yang sama



3.         Menghiasi bagian depan vigura dengan berbagai macam bahan.



dokumentasi kelompok










sumber:





pengembangan peserta didik 10


Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe individual makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan seni rupa, apalagi tanpa bimbingan. Dalam hal ini peranan guru banyak menentukan, terutama dalam meyakinkan bahwa keterlibatan manusia dengan seni akan berlangsung terus dalam kehidupan. Seni bukan urusan seniman saja, tetapi urusan semua orang dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan seni dalam kehidupannya sehari-hari.

 Dari pemaparan di atas merupakan salah satu hal yang perlu kita ketahui sebagai orangtua, guru, mahasiswa dan untuk semua kalanyan agar kita dapat memahami dan

Gambar 1 karya komang novita arsatianingsih usia 15 tahun
 

Gambar 2 karya riski maulana usia 15 tahun
 
 

menganalisis gambar bukanlah hal dimana kita menilai dan mengkritik hasil gambar anak melaikan sebuah proses dimana kita mencoba melihat dan memahami lebih dekat bagaimana proses menggambar dari anak serta apa yang ingin disampaikan oleh anak tersebut melalui gambar yang dia buat. untuk itu dimulai dengan membahas gambar pertama dimana tema yang dibuat dalam gambar ini adalah pemandangan walaupun objek dari gambar ini sama dengan objek yang di gambar oleh anak usia 12 tahun namun terdapat perbedaan dari gambar ini yaitu goresan dari anak ini lebih lentur dan teraah dpat dilihat dari gambar gunung yang ditampilkan tidak kaku dselain itu sawah yang di gambar berkesan bertingkat dan jalan lebih tinggi daripada sawah, namun sayangnya dalam gambar ini tidak tidak menggunakan warna dan hasnya menggunakan pensil dalam hal pewarnaannya.

selanjutnya pada gambar ke dua adalah gambar karikatur dimana melalui gambar ini kita bisa melihat adanya pemikiran lebih dari anak tersebut mengenai realita yang dia liahat di sekitarya selah satunya melalui televise maupun melalui internet dimana anak ini menggambarkan suara rakyat yang mengingatkan dan meminta hak mereka dengan cara demonstrasi,yang menuntut agar pemimpin tidak memakan uang rakyat, melalui gambar ini terlihat perbedaan pada objek manusia dimana pemimpin digambarkan dengan ukuran yang besar sedangkan rakyat dengan ukuran yang kecil. untuk mendukung cerita dari gambar ini dibuatlah gedung dan ikon lenmark dari ibukota Negara dimana tempat para pemimpin berada.

dari gambar diatas dapat disimpulkan pada usia ini anak mulai melihat realita yang terjadi disekitarnya, dan ikut terlibat dalam melihat isu-isu disekitarnya sehingga objek yang di gambar lebih kearah fenomena yang sedang berkembang pada saat itu . sehingga kebanyakan gambar anak berupa kritikan dan mulai realis sesuai dengan kenyataan.

 

pengembangan peserta didik 9


Gambar selanjutnya yang akan saya bahas adalah karya anak usia 11 dan 12 tahun yang masuk dalam Masa Naturalistik Semu, Masa ini dikatakan sebagai usia berfikir dimana pada umumnya anak senang berkarya dan pada akhirnya dari aktifitas yang sepontan menjadi awal dari periode berfikir artinya anak mulai menjadi kritis terhadap karya sendiri, dimana anak tidak lagi menggambar apa yang diketahui melainkan apa yang di lihatnya. Pada masa ini juga terdapat gejala adanya dua kecendrungan yaitu tipe visual yaitu tipe anak yang mempunyai ketajaman menghargai sesuatu yang ia lihat dan nonvisual merupakan tipe anak yang selalu mengungkapkan sesuatu sesuai dengan emosinya. 

Sama dengan konsep gambar yang telah dibahas sebelumnya, pada masa ini anak menunjukkan kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak bertipe haptic dengan tipe visual. Tipe visual memperlihatkan kesadaran rasa ruang, rasa jarak dan lingkungan, dengan fokus pada hal-hal yang menarik perhatiannya. Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek lebih meningkat. Tipe haptic memperlihatkan tanggapan keruangan dan objek secara subjektif, lebih banyak menggunakan perasaannya. Gambar-gambar gaya kartun banyak digemari.

Gambar 1 karya I putu reppa rahina dhita usia 11 tahun
 
 
Gambar 2 karya putu rara aprinala usia 11 tahun



Gambar 3 karya gede mertayasa usia 11 tahun
 

Gambar 4 karya kadek mas satya wahyudi usia 12 tahun
 

sesuai dengan teori perkembangan seni rupa anak pada masa ini anak sudah mulai berfikir abstrak dan memiliki kesadaran social sehingga dalam karyanya sudah mulai terlihat penguasaan rasa perbandingan dapat dilihat dari karya-karya anak di atas. mulai dari karya pertama dimanakarya ini menceritakan seekor anjing yang menggonggong di tengah jalan, gambar ini menggunakan krayon sebagai alat warnanya sehingga tercipta gambar dengan warna yang cerah, dengam melihat lingkungan sekitar anak tersebut sudah menambahkan objek gedung pada gambarnya kemudian pohon yang di potong pada bagian kiri dan kanan gambar anjing, dalam hal pewarnaan sudah merata dan rapi selain itu terdapat gradasi warna baik pada rumput, langit, gedung, pohon jalan dan anjing. amak ini dapat dikatakan kreatif karena menggunakan warna yang berfariasi dan mulai mencoba membuat objek sesuai kenyataannya.

Gambar ke dua merupakan gambar batik yang mengambil bentuk stilirisasi, dari Bunga yang di susun rapi, pada pembuatan gambar ini telah terlihat proses pewarnaan yang mulai teratur dan rapi walaupun dalam gambar ini hanya menggunakan tiga warna yaitu hijau, merah, dan biru. gambar yang di dominasi oleh warna hijau. dari gambar ini dapat dilihat adanga kesadaran mengenai budaya dan fasion dari anak ini karena dia sangat tertarik dengan batik yang merupakan kain khas Indonesia sehingga dia mulai membuat desain beberapa macam batik dengan mengambil objek alam.

gambar selanjutnya mengambil objek minion yang merupakan salah satu tokoh kartun dan pada gambar ini di gabungkan dengan memberikan tulisan naman dari anak tersebut sehingga tercipta gambar seperti desain baju atau sablonan pada baju, kreatifitas anak ini sudah mulai terihat dalam hal desain pakaian pria pada distro yang mengambil objek tokoh kegemaran anak-anak yang dipadukan dengan sesemikian rupa agar lebih menarik, dalam hal pewarnaan sudah merata dengan tiga jenis warna.
pada gambar yang terakhir merupakan gambar anak 12 tahun objek yang digambar adalah kalajengking, objek ini dipilih karena zodiac dari anak ini adalah scorpio, walaupun tidak menggunakan warna, bisa dilihat ketegasan garis dari gambar ini selain itu keinginan menggambar sesuai dengan objek aslinya sudah mulai terlihat pada gambar ini dan ketertarikan dengan streat art juga sudah mulai Nampak pada gambar ini
dari gambrat diatas dapat disimpulkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak juga mempengaruhi karya seni dalam hal ini gambar mereka dimana imajinasi anak-anak dalam menggambar sudah mulai mengeksplor lingkungan dan lebih melihat lingkungan dalam hal menggambar sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. melalui gambar kita juga bisa melihat kepribadian serta minat dan bakat dari anak-anak.