halaman

Minggu, 13 Desember 2015

pengembangan peserta didik 6


Analisis gambar

Ada dua cara untuk memahami perkembangan seni rupa anak-anak. Pertama, mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan senirupa anak menurut para ahli. Kedua, mengamati dan mengkaji karya anak secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan karya anak berdasarkan rentang usia yang relevan dengan teori yang telah kita pelajari.
Perkembangan pada anak memang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini tidak bisa kita pungkiri mengingan masa pertumbuhan anak dipengaruhi juga oleh faktro lingkungan, keluarga, ppembawaan, makanan serta asupan gizi, dan lain sebagainya. Namun pada umumnya sebagian anak mengalami pola perkembangan yang sama sesuai yang dikemukakan oleh para ahli. Dengan menganalisis gambar anak kita bisa mengetahui apakah anak tersebut tergolong dalam anak yang kreatif atau justru mengalami kekurangan.

Gambar karya komang bagas jastin putra sena usia 3 tahun
 
 
             Kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum dua tahun sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih menggunakan motorik kasar. Hal ini dapat kita temukan anak yang melubangi atau melukai kertas yang digoresnya seperti halnya gambar diatas dapat di lihat pengulangan obyek berupa lingkaran, penggunaan banyak warna adalah salah satu ciri antusias dan kreatifitas dari seorang anak dalam menggores. Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun dalam mas mencoreng belum menggambarkan suatu bentuk objek. Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan moRotik kasar. Kemudian, pada perekmbangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan, 2) corengan terkendali, dan 3) corengan bernama.
            Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
            Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi menjelang usia Anak-anak memiliki jiwa bebas, ceria. Mereka sangat menyenangi warna-warna yang cerah misalnya dari crayon. Kesenangan menggunakan warna biasanya setelah ia bisa memberikan judul terhadap karya yang dibuatnya. Penggunaan warna pada masa ini lebih menekankan pada penguasaan teknik-mekanik penempatan warna berdasarkan kepraktisan penempatannya dibandingkan dengan kepentingan aspek emosi.
            Pada masa mencoreng, bila anak difasilitasi oleh orang tua maka akan memiliki peluang untuk melakukan kreasi dalam hal garis dan bentuk, mengembangkan koordinasi gerak, dan mulai menyadari ada hubungan gambar dengan lingkungannnya. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru pada masa ini adalah dengan memberi perhatian terhadap karya yang sedang dibuat anak sehingga tercipta kemampuan komunikasi anak dengan orang deswasa secara melalui bahasa visual.
             Usia anak pada tahap ini bisanya berada pada jenjang pendidikan TK dan SD kelas awal masuk pada Masa Pra Bagan usia 4-7 tahun  (Pre Schematic Period). Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang disenanginya.

Gambar 1 karya iluh setyani astuti usia 5 tahun
 
 
bagi sebagian orang gambar di atas dikatakan tidak bagus namun jika di lihat dari segi yang lain dapat dilihat terdapat banyak ekspresi dan cerita yang di tuangkan oleh anak ini pada saat menggambar seperti pemandangan gunung, rumahpohon gambar seorag gadis dan coretan lainnya, jika diperhatikan pola gambar yang di buat berbeda arah, itu semua dikarenakan pada saat menggambar anak ini memutar kertas sambil menggambar, disisi lain dalam hal pewarnaan masih kurang karena dalam pewarnaan hanya menggunakan beberapa warna seperti biru,merah,jingga, dan hitam, tapi anak ini tetap kreatif dalam hal menggambar.
Gambar 2 karya I made teguh angga patmawan usia 6 tahun
 
 

gambar ini bertema pemandangan yang umum di gambar, dimana jika diperhatikan ada sebuah pola menggambar yang  berbeda yaitu semua gambar relative lurus dan kaku itu semua dikarenakan dalam proses menggambar anak ini menggunakan penggaris untuk membuat objek pada gambar tersebut seperti pada gambar gunung, rumah, dan jalan. selain itu anak ini dapat dikatakan imajinatif karena membuat jalan bercabang 3 serta terdapat sebuah rumah kecil dan pot bunga di pojok kanan bawah, dalam hal pewarnaan masih sedikit dengan goresan masih acak.

 
Gambar 3 karya putu nita wulandari usia 6 tahun

 

tema gambar dunia laut dimana pada gambar ini menceritakan kehidupan ikan dan hewan lainnya yang tinggal di laut seperti kepiting , kerang, dan rumput laut. serta kehidupan di atas air yaitu burung yang berterbangan. pada gambar ini terdapat pengulangan pola pada objek ikan, kepiting, burung, dll. pada pola gambar ikan dan obyek lainnya dapat dilihat pengaruh orang dewasa karena anak sudah di ajarkan bahwa gambar objek ikan seperti itu, padaha jika tidak di ajarkan maka akan tercipta berbagai bentuk ikan yang beragam dan beraneka warna yang berfariasi , karena pegaruh orang dewasa ini gambar anak menjadi monoton serta objek dan warna yang minim.

 Gambar 4 karya yudi usia 7 tahun


Gambar 5 karya komang kurnia aristia putri usia 7 tahun


kedua gambar diatas memiliki tema yang sama yaitu pemandangan perbedaannya adalah pada warna dan objek yang di tampilkan, pada gambar pertama onjek yang di tampilkan lebih banyak bahkan menggambarkan 3 tempat yaitu gunung, rumah, dan laut bahkan terdapat sepasang anak di antara pot bunga.namun sayangnya tidak menggunakan warna hanya menggunakan pensil pada saat menggambar. yang menarik dari gambar ini pada objek kehidupan laut dan sekitarnya di berikan tulisan sebagai penjelas objek yang di gambarkan. kemudian gambar ke 2 mulai mengenal gradasi terlihat pada gambar awan dan matahari yang unik dari gambar ini adalah pola gambar pohon yang menyatu dengan gunung dengan ukuran yang hampir sama. namun warna yg di gunakan masih minim .

dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pada gambar anak terdapat banyak objek yang menarik yang bisa kita perhatikan dan dari gambar tersebut kita bisa melihat perkembangan dari masing-masing anak dalam hal imajinasi serta kreatifitas,   selain itu yang perlu di ingat setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda ada banyak factor yang mempengaruhi seperti lingkungan, keluarga, teman  dan lain sebagainya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar