Analisis
gambar
Ada dua cara untuk memahami perkembangan seni rupa
anak-anak. Pertama, mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan
senirupa anak menurut para ahli. Kedua, mengamati dan mengkaji karya anak
secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan karya anak
berdasarkan rentang usia yang relevan dengan teori yang telah kita pelajari.
Perkembangan pada anak memang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini tidak bisa kita pungkiri mengingan masa
pertumbuhan anak dipengaruhi juga oleh faktro lingkungan, keluarga, ppembawaan,
makanan serta asupan gizi, dan lain sebagainya. Namun pada umumnya sebagian
anak mengalami pola perkembangan yang sama sesuai yang dikemukakan oleh para
ahli. Dengan menganalisis gambar anak kita bisa mengetahui apakah anak tersebut
tergolong dalam anak yang kreatif atau justru mengalami kekurangan.
Gambar
karya komang bagas jastin putra sena usia 3 tahun
Kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum
dua tahun sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih
menggunakan motorik kasar. Hal ini dapat kita temukan anak yang melubangi atau
melukai kertas yang digoresnya seperti halnya gambar diatas dapat di lihat
pengulangan obyek berupa lingkaran, penggunaan banyak warna adalah salah satu
ciri antusias dan kreatifitas dari seorang anak dalam menggores.
Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun dalam mas mencoreng belum
menggambarkan suatu bentuk objek. Pada awalnya, coretan hanya mengikuti
perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan
goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya
berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan moRotik kasar.
Kemudian, pada perekmbangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan
arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis
melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak
beraturan, 2) corengan terkendali, dan 3) corengan bernama.
Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi menjelang usia Anak-anak memiliki jiwa bebas, ceria. Mereka sangat menyenangi warna-warna yang cerah misalnya dari crayon. Kesenangan menggunakan warna biasanya setelah ia bisa memberikan judul terhadap karya yang dibuatnya. Penggunaan warna pada masa ini lebih menekankan pada penguasaan teknik-mekanik penempatan warna berdasarkan kepraktisan penempatannya dibandingkan dengan kepentingan aspek emosi.
Pada masa mencoreng, bila anak difasilitasi oleh orang tua maka akan memiliki peluang untuk melakukan kreasi dalam hal garis dan bentuk, mengembangkan koordinasi gerak, dan mulai menyadari ada hubungan gambar dengan lingkungannnya. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru pada masa ini adalah dengan memberi perhatian terhadap karya yang sedang dibuat anak sehingga tercipta kemampuan komunikasi anak dengan orang deswasa secara melalui bahasa visual.
Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi menjelang usia Anak-anak memiliki jiwa bebas, ceria. Mereka sangat menyenangi warna-warna yang cerah misalnya dari crayon. Kesenangan menggunakan warna biasanya setelah ia bisa memberikan judul terhadap karya yang dibuatnya. Penggunaan warna pada masa ini lebih menekankan pada penguasaan teknik-mekanik penempatan warna berdasarkan kepraktisan penempatannya dibandingkan dengan kepentingan aspek emosi.
Pada masa mencoreng, bila anak difasilitasi oleh orang tua maka akan memiliki peluang untuk melakukan kreasi dalam hal garis dan bentuk, mengembangkan koordinasi gerak, dan mulai menyadari ada hubungan gambar dengan lingkungannnya. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru pada masa ini adalah dengan memberi perhatian terhadap karya yang sedang dibuat anak sehingga tercipta kemampuan komunikasi anak dengan orang deswasa secara melalui bahasa visual.
Gambar 1 karya iluh setyani astuti usia 5 tahun
bagi sebagian orang
gambar di atas dikatakan tidak bagus namun jika di lihat dari segi yang lain
dapat dilihat terdapat banyak ekspresi dan cerita yang di tuangkan oleh anak
ini pada saat menggambar seperti pemandangan gunung, rumahpohon gambar seorag
gadis dan coretan lainnya, jika diperhatikan pola gambar yang di buat berbeda
arah, itu semua dikarenakan pada saat menggambar anak ini memutar kertas sambil
menggambar, disisi lain dalam hal pewarnaan masih kurang karena dalam pewarnaan
hanya menggunakan beberapa warna seperti biru,merah,jingga, dan hitam, tapi
anak ini tetap kreatif dalam hal menggambar.
Gambar 2 karya I made
teguh angga patmawan usia 6 tahun
gambar ini bertema
pemandangan yang umum di gambar, dimana jika diperhatikan ada sebuah pola
menggambar yang berbeda yaitu semua
gambar relative lurus dan kaku itu semua dikarenakan dalam proses menggambar
anak ini menggunakan penggaris untuk membuat objek pada gambar tersebut seperti
pada gambar gunung, rumah, dan jalan. selain itu anak ini dapat dikatakan
imajinatif karena membuat jalan bercabang 3 serta terdapat sebuah rumah kecil
dan pot bunga di pojok kanan bawah, dalam hal pewarnaan masih sedikit dengan
goresan masih acak.
Gambar 3 karya putu
nita wulandari usia 6 tahun
tema gambar dunia laut
dimana pada gambar ini menceritakan kehidupan ikan dan hewan lainnya yang
tinggal di laut seperti kepiting , kerang, dan rumput laut. serta kehidupan di
atas air yaitu burung yang berterbangan. pada gambar ini terdapat pengulangan
pola pada objek ikan, kepiting, burung, dll. pada pola gambar ikan dan obyek
lainnya dapat dilihat pengaruh orang dewasa karena anak sudah di ajarkan bahwa
gambar objek ikan seperti itu, padaha jika tidak di ajarkan maka akan tercipta
berbagai bentuk ikan yang beragam dan beraneka warna yang berfariasi , karena
pegaruh orang dewasa ini gambar anak menjadi monoton serta objek dan warna yang
minim.
Gambar 5 karya komang
kurnia aristia putri usia 7 tahun
kedua gambar diatas
memiliki tema yang sama yaitu pemandangan perbedaannya adalah pada warna dan
objek yang di tampilkan, pada gambar pertama onjek yang di tampilkan lebih
banyak bahkan menggambarkan 3 tempat yaitu gunung, rumah, dan laut bahkan
terdapat sepasang anak di antara pot bunga.namun sayangnya tidak menggunakan
warna hanya menggunakan pensil pada saat menggambar. yang menarik dari gambar
ini pada objek kehidupan laut dan sekitarnya di berikan tulisan sebagai
penjelas objek yang di gambarkan. kemudian gambar ke 2 mulai mengenal gradasi
terlihat pada gambar awan dan matahari yang unik dari gambar ini adalah pola
gambar pohon yang menyatu dengan gunung dengan ukuran yang hampir sama. namun
warna yg di gunakan masih minim .
dari gambar di atas
dapat disimpulkan bahwa pada gambar anak terdapat banyak objek yang menarik
yang bisa kita perhatikan dan dari gambar tersebut kita bisa melihat
perkembangan dari masing-masing anak dalam hal imajinasi serta
kreatifitas, selain itu yang perlu di ingat setiap anak memiliki
perkembangan yang berbeda ada banyak factor yang mempengaruhi seperti
lingkungan, keluarga, teman dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar