Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan
gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun,
adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan
system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Dan patut diingat, perkembangan
setiap anak tidak bisa ama, tergantung proses kematangan masing-masing anak.
Perkembangan fisik motorik pada anak dapat ditandai dari
pertumbuhan fisiknya yang meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala dan tonus otot. Pertumbuhan fisik anak perlu dicermati. Sebab,
kurang optimalnya pertumbuhan fisik dapat menjadi pertanda ada sesuatu pada diri
anak. Umumnya orangtua diberikan catatan untuk mendata pertumbuhan anaknya dan
lembaran ini telah disediakan oleh dokter atau rumah sakit tempat melakukan
konsultasi. Khusus untuk berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala dapat
dipantau pertumbuhannya melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS tersebut dapat
dibawa pulang karenanya setiap konsultasi hendaknya selalu dibawa.
Pada usia 3-6 tahun, seorang anak tumbuh dengan cepat, namun
tidak secepat masa sebelumnya. Pada usia 3 tahun, tubuh, tangan dan kaki si
anak akan tumbuh semakin panjang. Kepala masih relatif besar, akan tetapi
bagian tubuh lainnya terus berusaha menyusul seiring dengan semakin miripnya
bagian anggota tubuhnya dengan tubuh orang dewasa. Umumnya tubuh anak laki-laki
lebih tinggi dan lebih berat serta memiliki banyak otot pada setiap kilogram
berat tubuhnya. Sedangkan anak perempuan memiliki jaringan lemak lebih banyak.
Baik anak laki-laki maupun perempuan biasanya tumbuh sekitar 5-7,5 sentimeter
per tahun sepanjang usia balita dan mendapatkan 2-3 kg per tahun. Berat dan
tinggi anak laki-laki akan tetap seperti itu sampai pertumbuhannya menyentuh
masa pubertas.
Perkembangan otot dan tulang, membuat anak-anak semakin
kuat. Berbagai perubahan ini, yang dikoordinasi oleh kematangan otak dan sistrem
saraf, menghasilkan perkembangan berbagai keterampilan motorik pada anak.
Perkembangan motorik adalah perkembangan saraf motorik kasar dan halus anak.
Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot
besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari,
berlompat, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang
berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi
mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, dan
sebagainya.
Anak yang terampil dan menguasai gerakan motoriknya, umumnya
memiliki fisik yang sehat lantaran banyak bergerak. Keterampilan motorik
tersebut tentunya memengaruhi kemandirian dan rasa percaya diri anak dalam
mengerjakan sesuatu, karena ia sadar akan kemampuan fisiknya. Pada usia balita
ini terjadi kemajuan yang besar dalam keterampilan motorik kasar, seperti
berlari, melompat yang melibatkan penggunaan otot besar. Hal ini didukung
dengan perkembangan daerah sensoris dan motor pada korteks yang memunginkan
koordinasi yang lebih baik antara apa yang diinginkan oleh anak dan apa yang
dapat dilakukannya. Tulang dan otot mereka semakin besar sehingga memungkinkan
mereka untuk berlari, melompat dan memanjat lebih cepat, lebih jauh dan lebih
baik. Seiring dengan pengembangan kedua keterampilan tersebut, anak balita
terus menggabungkan berbagai kemampuan yang telah mereka miliki dengan yang
baru mereka dapatkan, untuk menghasilkan kemampuan yang lebih kompleks.
Perkembangan Motorik Kasar Anak
Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot
besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari,
berlompat, dan sebagainya.
Perkembangan motorik kasar pada bayi memiliki rangkaian
tahapan yang berurutan. Artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dulu
sebelum memasuki tahapan selanjutnya. Tidak semua bayi akan menguasai suatu
keterampilan di usia yang sama, karena perkembangan anak bersifat individual.
Tapi perbedaan itu tidak disebabkan bayi yang satu lebih pandai daripada bayi
yang lain. Perkembangan keterampilan tidak ada pengaruhnya langsung dengan
kecerdasan.
Berikut
merupakan tahapan perkembangan motorik pada anak sesuai dengan pertumbuhan
usianya:
Anak Usia 3 Tahun
a.
berbalik atau berhenti secara tiba-tiba atau cepat
b. melompat dengan lompatan kurang lebih 37-60 cm
c. naik tangga tanpa dibantu
d. meloncat dengan tambahan beberapa variasi lompatan
b. melompat dengan lompatan kurang lebih 37-60 cm
c. naik tangga tanpa dibantu
d. meloncat dengan tambahan beberapa variasi lompatan
Anak Usia 4 Tahun
a. sangat
aktif, mampu meniru, mengikuti dan menikmati berbagai gerakan yang dicontohkan
b. mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi petunjuk orang dewasa. Seperti berhenti, memulai, atau berputar yang lebih efektif
c. naik turun tangga dengan langkah kaki yang saling bergantian
b. mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi petunjuk orang dewasa. Seperti berhenti, memulai, atau berputar yang lebih efektif
c. naik turun tangga dengan langkah kaki yang saling bergantian
Anak Usia 5 Tahun
a. mampu
melakukan gerakan dengan konstan dan waktu istirahat yang pendek
b. mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat sosial
c. mampu menaik sepeda roda tiga
d. berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang
e. lompat ditempat dengan 1 kaki
f. berjalan di atas papan keseimbangan
b. mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat sosial
c. mampu menaik sepeda roda tiga
d. berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang
e. lompat ditempat dengan 1 kaki
f. berjalan di atas papan keseimbangan
Perkembangan Motorik Halus Anak
Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi
mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui
kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle,
menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat
garis, melipat kertas dan sebagainya.
Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal
kekuatan maupun ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan
anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh
yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat
meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa
pertama kehidupannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus
yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan
rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin
banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya.
Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda
boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa
takut dapat mengganggu usaha dilakukan si kecil.
Berikut
perkembangan motorik halus anak berdasarkan tahapan usianya
Anak Usia 3 Tahun
a.
menggambar mengikuti bentuk
b. menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran
c. membuka menutup kotak
d. menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
b. menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran
c. membuka menutup kotak
d. menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
Anak Usia 4 Tahun
a.
menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat
b. mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan tangannya
c. menggunting zig zag, melengkung, membentuk dengan lilin
d. menyelesaikan pasel 4 keping
b. mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan tangannya
c. menggunting zig zag, melengkung, membentuk dengan lilin
d. menyelesaikan pasel 4 keping
Anak Usia 5 Tahun
a. melipat
b. menggunting sesuai pola
c. menyusun mainan konstruksi bangunan
d. mewarnai lebih rapi tidak keluar garis
e. meniru tulisan
b. menggunting sesuai pola
c. menyusun mainan konstruksi bangunan
d. mewarnai lebih rapi tidak keluar garis
e. meniru tulisan
Sumber : Perkembangan Motorik Anak - Bidanku.com http://bidanku.com/perkembangan-motorik-anak#ixzz3ndAvLEWz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar